menggagas pendidikan karakter responsif gender

Clicks: 113
ID: 150778
2016
Baru-baru ini muncul fenomena krisis karakter bangsa yang menyebabkan krisis nasional dalam berbagai dimensi. Berbagai aspek kehidupan juga bertanggung jawab atas rapuhnya kepribadian bangsa ini. Termasuk sekolah sebagai lembaga yang secara esensial sebagai media pembangun karakter. Pendidikan meminjam istilah dari Shapiro (2006) sudah kehilangan hati, karena dimensi moral dan spiritual telah terpinggirkan. Jadi jika momentum “Hari Pendidikan” (2 Mei 2010), pemerintah menyatakan “gerakan nasional di negara pendidikan karakter,” maka perlu diterima dengan baik, meskipun masih dalam pencarian model. Tulisan singkat ini mencoba untuk meninjau bagaimana esensi dari pendidikan karakter dan desain kurikulum seperti itu harus disiapkan dalam perspektif keadilan gender. Makalah ini menyimpulkan bahwa pendidikan karakter berbeda dengan pendidikan moral. Jika pendidikan moral cenderung mengajarkan dimensi etika, baik dan buruk di tingkat kognitif, maka pendidikan karakter memerlukan pendekatan holistik. pendidikan karakter sebagai dikonfirmasi (Lickona, 1991) harus mencakup tiga aspek mengetahui, merasakan dan bertindak dari kebaikan.Oleh karena itu, dalam merancang kurikulum perlu mempertimbangkan tiga-lingkungan yang didukung oleh upaya intervensi dan habituasi, mulai dari kelas, sekolah, dan lingkungan keluarga. Agar pembangunan kurikulum tidak bias gender, perlu mengedepankan perspektif gender dalam mengembangkan kurikulum pendidikan karakter di semua tingkat. ABSTRACT Problems of character education already started sticking in various aspects of life involving men and women. Efforts are needed breakthrough in the design of character educational that can transform the moral values into action and real personality with gender responsive. This brief paper tries to review how the essence of character education and curriculum design as it should be prepared in the perspective of gender justice. This paper concludes that character education is different from the of moral education. If moral education tends to teach the ethical dimensions, good and bad in cognitive level, then character education requires a holistic approach. Character education should include three aspects of knowing, feeling and acting of the good. Therefore, in designing the curriculum needs to consider the three-sphere which is supported by intervention efforts and habituation, starting at the class, school, and family environment. In order for the construction of curricula is not gender-biased, the need to put forward a gender perspective in developing a character education curriculum especiallya in Islamic education in all level in Indonesia.
Reference Key
hadi2016palastren:menggagas Use this key to autocite in the manuscript while using SciMatic Manuscript Manager or Thesis Manager
Authors ;Sofiyan Hadi
Journal Journal of colloid and interface science
Year 2016
DOI 10.21043/palastren.v8i2.966
URL
Keywords

Citations

No citations found. To add a citation, contact the admin at info@scimatic.org

No comments yet. Be the first to comment on this article.