psikologi agama dalam perspektif epistemologi bayani, burhani dan irfani

Clicks: 85
ID: 185291
2013
Article Quality & Performance Metrics
Overall Quality Improving Quality
0.0 /100
Combines engagement data with AI-assessed academic quality
AI Quality Assessment
Not analyzed
Abstract
Fokus kajian ini mengeksplorasi landasan epistemologis psikologi agama sebagai disiplin ilmu. Apakah psikologi agama memenuhi kualifikasi ontologis, epistemologi dan aksiologis. Bagaimana disiplin psikologi agama jika dikaji melalui epistemologi bayani, burhani dan irfani yang berkembang dalam khazanah keislaman. Hasil riset pustaka ini menunjukkan bahwa psikologi agama yang mempelajari manusia dengan penyingkap rentang kehidupan manusia dari pranatal (sebelum lahir) hingga pascakematian, baik fisik maupun metafisik (nonfisik) tidak cukup jika sumber pengetahuan yang digunakan hanya dari indra yang beroperasi pada wilayah empiris. Psikologi agama membutuhkan intuisi sebagai landasan dan sumber ilmu, selain indra dan akal. Ketiga sumber ilmu tersebut sangat dibutuhkan karena, mempelajari manusia dalam perspektif agama, tidak bisa dilepaskan dari elemen-elemen dan subtansi manusia, termasuk siapa pencipta manusia. Disiplin ini membutuhkan integrasi sumber, pengalaman dan metode yang mengabungkan dengan kekuatan indra, akal dan intuisi, sebab itu, ia mengenal metode ilmiah dalam tiga bentuk, metode observasi (tajribi), metode logis atau demonstratif (burhani); dan metode intuitif (irfani), yang masing-masing bersumber pada indra, akal, dan hati.
Reference Key
ahmad2013jurnalpsikologi Use this key to autocite in the manuscript while using SciMatic Manuscript Manager or Thesis Manager
Authors ;Maghfur Ahmad
Journal dumlupınar Üniversitesi eğitim bilimleri enstitüsü dergisi
Year 2013
DOI DOI not found
URL
Keywords

Citations

No citations found. To add a citation, contact the admin at info@scimatic.org

No comments yet. Be the first to comment on this article.